Cari Blog Ini

Selasa, 14 September 2010

Kisah seekor katak

Cerita ini bukan kisah sang pangeran katak, yang bertemu dengan putri cantik, tetapi kisah dari katak biasa yang lain.

Sekalipun bertemu dengan sang putri, sang katak tahu bahwa dirinya tidak pernah dipandang. Tetapi dengan tulus sang katak mencoba bersahabat, dan menjadi penolong yang setia bagi sang putri. Saat sang putri berjumpa dengan seorang pangeran, hati sang katak hancur. Tetapi ia tetap berusaha bertahan. Dan ketika sang putri ditinggalkan, sang kataklah yang ada untuk menghiburnya.

Waktu berlalu, dan sang putri mulai menaruh perhatian lebih pada sang katak. Sang katak amat gembira, sampai ia lupa bahwa ia hanyalah katak. Roda waktu terus bergulir, dan sang putri mulai tak sabar dan mempertanyakan, “Kapankah engkau akan berubah menjadi pangeran, wahai katak?”
Tetapi katak tetaplah katak.
Dan sering kali dikala kekesalan sang putri memuncak, ia mengusir sang katak pergi jauh-jauh. Tetapi dengan sedih, sang katak tetap setia mengikuti putri pujaannya. Dengan langkah-langkah kecilnya ia tetap berusaha mengejar kemana sang putri pergi.

Sampai akhirnya suatu saat, dikala kemarahan sang putri memuncak. Ditangkapnya sang katak, dan dilemparkannya sejauh-jauhnya….
Dalam hatinya yang pedih, sang katak hanya bias berfikir, “kemanakah kali ini aku akan terhempas?”.

Tetapi sekali ini, Tuhan tidak tinggal diam, dan mengaruniakan sepasang sayap untuk menemaninya.
Sesaat sang katak terdiam, dan berfikir. Lalu ditariknya nafas dalam-dalam dan terbang membumbung meninggalkan sang putri. Dalam hatinya ia berharap apa yang terbaik untuk sang putri. Dan bagi dirinya sendiri, ia tidak berharap menemukan putri-putri yang lain. Ia hanya berharap suatu saat bertemu katak sederhana yang lain yang mau menerima dia apa adanya. Dan saat itu, ia akan melepaskan sayapnya, dan melangkah menemani pujaan hatinya sampai tutup usia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar