Cari Blog Ini

Selasa, 14 September 2010

Shmily

senja sore itu kesedihan melanda keluarga kami, kakek kami tercinta telah meninggalkan kami untuk selamanya. Aku tak tahan melihat nenek yang duduk terdiam dipojok ruangan sambil menahan kesedihan karena ditinggalkan seseorang yang sudah menemaninya puluhan tahun belakangan ini. Aku adalah cucu terkecil dari keluarga besar kami, kedekatanku pada kakek dan nenek membuatku belajar banyak hal dari mereka.
Saat itu usiaku masih 13 tahun, pada saat liburan sekolah kuhabiskan sepanjang pekan dirumah kakek-nenek sambil mendengarkan mereka bercerita, mulai dari cerita dongeng hingga cerita masa muda mereka. Pada suatu pagi aku terbangun dan melihat sesuatu di kaca yang berembun 'shmily', sebuah tulisan 'shmily' yang aku sendiri tidak tahu apa artinya. Ketika aku hendak mandi dan kakek memberikan handuk, kembali aku menemukan rajutan kata 'shmily' yang sekali lagi tidak aku terlalu pedulikan. Namun selama hari-hari yang aku habiskan selama liburan sekolah itu, aku banyak menemukan kata yang sama 'shmily', di kaca saat embun pagi, dihanduk yang aku gunakan, dikertas catatan belanja nenek, ditempat-tempat yang tak terduga lainnya. Aku tidak berpikir apapun mengenai kata aneh itu, bagiku mungkin hanya coretan iseng yang dibuat kakek yang jenuh dengan masa pensiunnya atau coretan iseng nenek yang pusing dengan tts yang sedang diisinya.
Kata itu terlupa dan tak terpedulikan hingga aku menatap jenazah kakek untuk terakhir kalinya sore ini, dalam tidurnya yang penuh damai aku menatap sehelai sapu tangan bertuliskan 'shmily', satu kata yang kembali mengusikku dan membuatku penasaran. Dengan dekapan erat yang lembut aku bertanya kepada nenek tersayang mengenai arti kata itu, dan jawabannya sungguh membuatku terharu dan menangis, arti kata itu adalah...see how much i love you (lihat betapa aku mencintaimu)...kata itu telah mereka saling tuliskan saat masa mereka berpacaran hingga ajal memisahkan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar